Langsung ke konten utama

LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI DAPAT BALIK ( REVERSIBLE)

LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI DAPAT BALIK ( REVERSIBLE) logo.jpg
DisusunOleh :
IntanNurbaiduri
XI-MIPA 5
2015/2016




I.                   Judul
Reaksi dapat balik.
II.                Tujuan
Untuk mengamati reaksi dapat balik (reversible).
III.             Landasan Teori
Dalam memperhatikan kertas terbakar. Apakah abu hal pembakaran kertas dapat diubah kembali menjadi kertas seperti semula ? Pengalaman menunjukan bahwa proses itu tidak dapat dilakukan, bukan ? Reaksi seperti itu kita golongkan sebagai reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik (irreversible).
Selain reaksi irreversible, dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan reaksi yang dapat balik. Seperti perubahan air menjadi es adalah suatu proses fisis yang dapat balik, air dapat berubah menjadi es, dan es akan berubah kembali menjadi air. Reaksi seperti ini kita golongkan sebagai reaksi yang berlangsung dua arah atau reaksi yang dapat balik (reversible).Pada percobaan ini akan diamati satu contoh reaksi yang dapat berlangsung bolak-balik.
IV.             Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
Ukuran/satuan
Jumlah
Tabung reaksi
Besar
1
Spatula
-
1
Pipet tetes
-
3
Botol sempro
-
1
Timbel (II) Sulfat padat

1 Spatula
Larutan NaI
1M
4 mL
Larutan Na2SO4
1M
4mL





V.                Langkah  Kerja
1.      Membuat PbSO4 dari Pb(NO3)2 dan H2SO4.
2.      Memasukan 1 spatula PbSO4kedalam tabung, kemudian menambahkan Larutan NaI kira-kira 4Ml. Mengaduk campuran tersebut dengan mengguncang-guncangkan tabung. Mengamati perubahan warna dan mencatat hasilnya.
3.      Dekantasi larutan dari tabung reaksi, kemudian mencuci endapan dengan akuades sebanyak dua kali.
4.      Memasukkan larutan Larutan Na2SO4kira-kira 4Ml. Kemudian mengaduknya. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya.
VI.             Hasil Pengamatan
Warna PbSO4mula-mula                                       : Endapan putih
PbSO4+ NaI                                                          : Endapan kuning
Warna setelah endapan (1) + larutan Na2SO4         : Endapan putih
VII.          Pembahasan
Pada percobaan kali ini diketahui bahwa reaksi yang terjadi merupakan reaksi reversible atau reaksi yang dapat balik. Ini dibuktikan ketika PbSO4yang berupa endapan putih kemudian ditambahkan larutan NaI campuran tersebut berubah warna menjadi warna kuning. Dan terdapat endapan pada campuran tersebut. Setelah itu endapan warna kuning tersebut ditambahkan larutan Na2SO4 dan warnanya berubah menjadi campuran berwarna putih juga terdapat endapan berwarna putih. Endapan berwarna putih tersebut merupakan PbSO4. Ini berarti reaksi tersebut merupakan reaksi reversible.
Pb(NO3) + H2SO4 → PbSO4+ 2HNO3
PbSO4+ NaI →PbI2 + Na2SO4
(putih)(tidak berwarna) (kuning )
PbI2 + Na2SO4→PbSO4 + NaI
(kuning)                         (putih)
VIII.       Pertanyaan
1.      Tuliskan persamaan reaksi antara :
a.       PbSO4 dengan NaI
b.      Endapan (1) dengan Na2SO4
2.      Bagaimana hubungan antara kedua reaksi tersebut ?
Jawaban :
1.      a. PbSO4+NaI →PbI2+ Na2SO4
b.PbI2+ Na2SO4→PbSO4+NaI
                        2. PbSO4+NaI ↔PbI2 + Na2SO4
Ini berarti reaksi tersebut merupakan reaksi yang dapat balik atau reaksi reversible.
IX.             Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat diketahui bahwa reaksi yang terjadi merupakan reaksi reversible.
X.                Daftar Pustaka
Buku Kimia XI



Bahan :




Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PENGAMATAN SEL BAWANG, SEL BATANG SINGKONG DAN SEL EPITEL EF

I.                    Judul Jaringan Sel II.                 Tujuan Mengamati dan membedakan struktur sel bawang merah, sel gabus pada batang singkong, dan sel pada epitel. III.              Landasan Teori Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup. Bahwa makhluk hidup tersusun atas sel telah dibuktikan dengan pengamatan mikroskopis oleh Schleiden yang menyatakan “ sel merupakan kesatuan structural makluk hidup”. Terdapat dua kelompok utama sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Pad sel prokariotik, materi genetic tersebut dalam suatu badan berupa inti yang tidak dikelilingi oleh membrane. Sel eukariotik sebaliknya, memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubungan inti yang terdiri atas dua membrane. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk sel golongan eukariotik misalnya protozoa, Protista, dan semua jamur. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena pada sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis kloroplas. IV.             

Laporan Praktikum Pengaruh Konsentrasi pada Kesetimbangan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH KONSENTRASI PADA KESETIMBANGAN Disusun Oleh : Intan Nurbaiduri XI-MIPA 5 SMAN 1 Garut 2015/2016 I.                    Judul Pergeseran Kesetimbangan II.                 Tujuan Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pada kesetimbangan. III.              Landasan Teori Suatu system dalam keadaan setimbang cenderung memperthankan kesetimbangannya, sehingga jika ada pengaruh dari luar maka system akan berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan lagi. Dalam hal ini dikenal dengan asa Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu system kesetimbangan diberikan aksi, maka system akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada system kesetimbangan antara lain perubahan konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, dan perubahan suhu. System kesetimbangan yang diamati adalah yang terjadi pada percampuran larutan besi (III) klorida deng

Laporan Praktikum Fermentasi Alkohol melalui Pembuatan Tapai Ketan

I.                    Judul Pembuatan Tape Ketan II.                 Tujuan Untuk mengetahui proses dan hasil fermentasi alkohol dengan menggunakan bakteri Saccharomyces cerevisiae melalui pembuatan tapai ketan. III.              Landasan Teori Fermentasi merupakan proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob. Dimana respirasi anaerob itu sendiri adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam bahan bakar organik melalui serangkaian reaksi tanpa menggunakan oksigen. Fermentasi dapat terjadi pada jamur bersel satu, bakteri yang hidup di rawa/lumpur yang miskin oksigen, sel hewan maupun sel manusia. Berdasarkan produksinya, jenis fermentasi yang umum, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi alkohol dilakukan oleh bakteri anaerob dan ragi. Fermentasi alkohol dapat terjadi pada pembuatan minuman anggur dan tapai. Jamur yang melakukan fermentasi, contohnya Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan tapai. Tapai merupak