Langsung ke konten utama

Laporan Praktikum Pengaruh Konsentrasi pada Kesetimbangan



LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH KONSENTRASI PADA KESETIMBANGAN
Description: logo.jpg
Disusun Oleh :
Intan Nurbaiduri
XI-MIPA 5
SMAN 1 Garut
2015/2016




I.                   Judul
Pergeseran Kesetimbangan
II.                Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pada kesetimbangan.
III.             Landasan Teori
Suatu system dalam keadaan setimbang cenderung memperthankan kesetimbangannya, sehingga jika ada pengaruh dari luar maka system akan berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan lagi. Dalam hal ini dikenal dengan asa Le Chatelier, yaitu jika dalam suatu system kesetimbangan diberikan aksi, maka system akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada system kesetimbangan antara lain perubahan konsentrasi, perubahan volume, perubahan tekanan, dan perubahan suhu.
System kesetimbangan yang diamati adalah yang terjadi pada percampuran larutan besi (III) klorida dengan larutan tiosianat :
Fe3+     +    SCN-         FeSCN2+
kuning jingga        tb                         merah darah
FeSCN2+ berwarna darah. Perubahan intensitas warna menunjukkan arah pergeseran kesetimbangan. Jika karena sutau “aksi” warna larutan bertambah merah. Hal ini menunjukan bahwa FeSCN2+ bertambah, berarti kesetimbangan bergeser ke kanan.
Pada percobaan ini harus digunakan tabung reaksi yang sama ukurannya, karena intensitas warna larutan  tidak hanya bergantung pada konsentrasi spesi warna tetapi juga pada ketebalan atau tinggi larutan.Pada percobaan ini akan diamati pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan.

IV.             Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
Satuan/ukuran
Jumlah
Gelas kimia
100 mL
1
Tabung reaksi/rak
besar
7/1
Silinder ukur
25mL
1
Pengaduk
-
1
Pipet tetes
-
2
Larutan KSCN
1 M
3 tetes
Larutan FeCl3
1 M
3 tetes
Larutan NaOH
1 M
1 tetes
Air the
-
10 Ml
Akuades (botol semprot)
-
secukupnya

Alat dan Bahan
Description: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_084730.jpgDescription: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_080418.jpgDescription: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_080410.jpgDescription: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_080321.jpg Description: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_085454.jpg

V.                Langkah  Kerja
1.      Memasukan 25 mL air suling ke dalam gelas kimia. Tambahkan 3 tetes larutan KSCN 1 M dan Larutan FeCl3 1 M. Aduk larutan sampai warnanya tetap/homogeny. Kemudian membagi larutan tersebut sama banyak dalam 5 tabung reaksi. Tabung pertama digunakan sebagai pembanding warna.
2.      Menambahkan :
a.       1 tetes  larutan KSCN pekat ke dalam tabung kedua
b.      1 tetes larutan FeCl3 pekat ke dalam tabung ketiga
c.       1 tetes larutan NaOH 1M ke dalam tabung keempat
3.      Mengguncangkan ketiga tabung tersebut dan membandingkannya dengan tabung pertama.
4.      Menambahkan 5 mL air ke dalam tabung kelima. Mengguncangkan tabung itu hingga larutan di dalamnya homogen. Lalu membandingkannya dengan tabung pertama.
5.      Memasukkan 5 Ml air teh ke dalam maisng-masing dua tabung reaksi yang belum terpakai. Tambahkan 5 mL air pada salah satu tabung. Membandingkan warna air teh dalam kedua tabung tersebut dengan melihatnya dari atas.
VI.             Hasil Pengamatan
1.      Perubahan konsentrasi komponen
No. tabung
Komponen yang diubah
Warna dibandingkan dengan tabung pertama (lebih tua, sama atau lebih muda)
1
SCN diperbesar
Lebih tua
2
Fe3+ diperbesar
Lebih tua
3
Fe3+ diperkecil
Lebih muda
2.      Perubahan konsentrasi semua komponen ( Pengenceran)
Warna larutan sesudah diencerkan dibandingkan dengan sebelum diencerkan, dilihat dari atas kebawah ( lebih muda, sama, atau leih tua) :
a.       System kesetimbangan (tabung kelima)    : Lebih muda
b.      Air the                                                       : Sama
c.       Hasil pengamatan
d.          
V
 
IV
 
III
 
II
 
I
 
Description: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_084630.jpg Description: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_084050.jpgDescription: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_084034.jpgDescription: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_084004.jpgDescription: E:\data\asklh\A11\kimia\kesetimbangan\20151116_084521.jpg

VII.          Pembahasan
Pada percobaan ini dibuktikan bahwa konsentrasi mempengaruhi terhadap pergeseran kesetimbangan. Ini dibuktikan ketika salah satu system pereaksinya diperbesar dan kesetimbangan bergeser ke kanan. Ini sesuai dengan tabung kedua ( SCN diperbesar) dan ketiga (Fe3+ diperbesar). Ketika tabung kedua dan ketiga dibandingkan dengan tabung pertama warna dari tabung kedua dan ketiga lebih tua dari pada warna pada tabung pertama, ini berarti bahwa kesetimbangan bergeser kearah kanan. Sedangkan ketika salah satu sistem peraksinya (Fe3+) diperkecil dan kesetimbangan bergeser ke kiri. Ini sesuai dengan tabung ke empat. Ketika tabung keempat ini dibandingkan dengan tabung pertama warnanya lebih muda dari pada tabung pertama, ini berarti kesetimbangan bergeser ke kiri.
      Berbeda halnya ketika semua komponen konsentrasinya diperkecil. Ini sesuai dengan tabung kelima (ditambahkan air) warnanya menjadi lebih muda dibandingkan dengan tabung pertama. Ini berarti bahwa kesetimbangan bergeser ke kiri. Sedangkan ketika salah satu tabung yang berisi air teh diberi air, ketika dibandingkan dengan tabung keduanya tidak terjadi perubahan warna. Warna antara tabung air teh yang diberi air  dengan yang tidak sama. Ini berarti air teh bukan merupakan sistem kesetimbangan, karena tidak ada pergeseran kesetimbangan yang ditunjukan oleh warna.

VIII.       Pertanyaan
1.  Dalam system kesetimbangan pada percobaan ini terdapat tiga komponen yaitu, Fe3+ , SCN- dan FeSCN2+ . berdasarkan hasil percobaan, apa yang dilakukan oleh system kesetimbangan jika pihak luar :
a. Memperbesar konsentrasi SCN ?
b. Memperbesar konsentrasi Fe3+
c. Memperkecil konsentrasi FeSCN2+
2. Jelaskan pengaruh pengenceran terhadap :
a. sistem setimbang
b. air teh
jawaban :
1.      a.Sistem bergeser ke kanan ditandai dengan warna larutan yang menjadi lebih tua.
b.Sistem bergeser ke kanan ditandai dengan warna larutan yang menjadi lebih tua.
c.Sitem bergeser ke kiri ditandai dengan warna larutan yang menjadi lebih muda
2.      a. pengenceran zat pada sistem kesetimbangan menyebabkan  kesetimbangan bergeser ke kiri sehingga warna larutan menjadi lebih muda.
b.pengenceran zat pada air teh mempengaruhi sistem kesetimbangan yang menyebabkan kesetimbangan tidak bergeser ke kiri maupun ke kanan yang ditandai dengan warna air teh yang tetap sama. Ini berarti air teh bukan merupakan sistem kesetimbangan.
3.      Sesuai dengan asas Le Chatelier , jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar maka reaski sistem adalah  mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya jika konsentrasi komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu.
IX.             Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat diketahui bahwa perubahan konsentrasi berpengaruh terhadapat pergeseran kesetimbangan.
·         Jika konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
·         Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

X.                Daftar Pustaka
Buku Kimia XI





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PENGAMATAN SEL BAWANG, SEL BATANG SINGKONG DAN SEL EPITEL EF

I.                    Judul Jaringan Sel II.                 Tujuan Mengamati dan membedakan struktur sel bawang merah, sel gabus pada batang singkong, dan sel pada epitel. III.              Landasan Teori Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup. Bahwa makhluk hidup tersusun atas sel telah dibuktikan dengan pengamatan mikroskopis oleh Schleiden yang menyatakan “ sel merupakan kesatuan structural makluk hidup”. Terdapat dua kelompok utama sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Pad sel prokariotik, materi genetic tersebut dalam suatu badan berupa inti yang tidak dikelilingi oleh membrane. Sel eukariotik sebaliknya, memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubungan inti yang terdiri atas dua membrane. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk sel golongan eukariotik misalnya protozoa, Protista, dan semua jamur. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena pada sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis kloroplas. IV.             

Laporan Praktikum Fermentasi Alkohol melalui Pembuatan Tapai Ketan

I.                    Judul Pembuatan Tape Ketan II.                 Tujuan Untuk mengetahui proses dan hasil fermentasi alkohol dengan menggunakan bakteri Saccharomyces cerevisiae melalui pembuatan tapai ketan. III.              Landasan Teori Fermentasi merupakan proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob. Dimana respirasi anaerob itu sendiri adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam bahan bakar organik melalui serangkaian reaksi tanpa menggunakan oksigen. Fermentasi dapat terjadi pada jamur bersel satu, bakteri yang hidup di rawa/lumpur yang miskin oksigen, sel hewan maupun sel manusia. Berdasarkan produksinya, jenis fermentasi yang umum, yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi alkohol dilakukan oleh bakteri anaerob dan ragi. Fermentasi alkohol dapat terjadi pada pembuatan minuman anggur dan tapai. Jamur yang melakukan fermentasi, contohnya Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan tapai. Tapai merupak